Bedanya Makassar sama Ujung Pandang Apa?

 "Bedanya Makassar sama Ujung Pandang Apa?"

Lucu, miris, dan marah. Setidaknya tiga kata ini mewakili apa yang saya rasakan ketika mendengar pertanyaan itu terlontar dari salah seorang peserta kompetisi akuntansi tingkat nasional yang digelar di kota Bandung.

Tepatnya februari silam, saya dan kedua rekan saya berangkat ke kota kembang untuk mewakili kampus kami di ajang National Acoounting Week 2012 yang di laksanakan di Universitas Padjajaran, Bandung. Kala itu, kami adalah satu-satunya tim yang berasal dari Indonesia bagian timur, sekaligus merangkap sebagai peserta yang datang paling jauh.

Di sela-sela acara lomba, panitia mempersilahkan satu persatu peserta dari berbagai daerah untuk memperkenalkan daerahnya masing-masing di atas podium. Saya pun ditunjuk untuk memperkenalkan Makassar di hadapan ratusan mahasiswa dari berbagai daerah.

Saya pun membuka perkenalan dengan memancing audiance dengan pertanyaan-pertanyaan simpel yang sekiranya mengundang rasa penasaran.

"Ada yang pernah ke Makassar, nggak?"

Tidak ada satu pun peserta yang menjawab. Entah karena malu, atau memang belum ada satu pun di antara mereka yang pernah ke Makassar. Dan akhirnya saya pun memutuskan untuk melontarkan pertanyaan berikutnya.

"Ada yang punya pertanyaan atau opini nggak tentang Makassar?"

Dan ternyata pertanyaan ini berhasil membuka pembicaraan, tiba-tiba salah seorang peserta asal kota Palembang mengacungkan jarinya seraya mengajukan pertanyaan.

"Sebenarnya, Bedanya Makassar sama Ujung Pandang itu Apa?"

Pertanyaan ini tiba-tiba memecah keheningan. Semua orang dalam ruangan sibuk berdiskusi dengan rekan sekitarnya seolah-olah ini adalah gosip hangat yang telah lama ramai diperbincangkan. Untuk menepis keributan yang terjadi, saya pun melempar pertanyaan ke audiance.

"Ada yang tau nggak, bedanya Makassar sama Ujung Pandang?"

Tiba-tiba ruangan kembali hening, mungkin ini kebiasaan buruk orang Indonesia, berani berkomentar secara keroyokan. Namun, setelah saya pancing akhirnya ada salah seorang peserta asal Jakarta yang berani menjawab.

"Setau saya, Makassar itu ibukota Sulawesi Selatan, kalo Ujung Pandang itu salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan"

Entah jawaban itu salah atau benar, tapi mau tak mau saya pun harus memberikan penjelasan panjang lebar tentang persamaan Makassar dan Ujung Pandang seraya melanjutkan acara perkenalan potensi wisata di Sulawesi Selatan secara umum.

Setelah suasana memanas, banyak peserta yang tertarik dan terus-menerus bertanya seputar Sulawesi Selatan. Mulai dari makanan khas, tarian adat, tempat wisata, hingga ada yang bertanya seputar pesta pemakaman adat di Toraja. Saya pun menjawab semua pertanyaan dengan penuh keterbatasan.

Saya terpaksa harus aktif memberikan penjelasan seputar Sulawesi Selatan, mungkin karena potensi wisata Sulawesi Selatan jarang terekspos media sehingga masih menjadi tabu bagi orang-orang Indonesia. Namun, menariknya adalah mereka banyak tahu seputar Trans Studio Makassar. Padahal saya pribadi baru sekali mengunjungi tempat wisata bermain tersebut sehingga saya tidak tahu banyak mengenai tempat itu.

Dan dari pengalaman ini saya berpendapat bahwa pentingnya publikasi wisata Sulawesi Selatan, terutama melalui media televisi. Sebab, televisi adalah media yang bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari kota hingga desa dan menjangkau hingga ke pelosok negeri.

Terbukti Trans Studio yang baru berdiri beberapa tahun silam di Makassar, nyatanya lebih tenas dibandingkan pantai losari yang sudah ada sejak dulu. Saya pun yakin suatu saat potensi wisata Makassar bisa sangat terkenal jika diiklankan di Televisi. Teknik promosi ini saya rasa paling efektif mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.

Kenapa tidak promosi Online?

Promosi online sering kali dianggap efektif mengingat jumlah penggun internet (netizen) di Indonesia tiap tahun terus mengalami peningkatan yang dahsyat. Padahal sebenarnya netizen yang menggunakan internet untuk mencari referensi tempat wisata itu hanya sekian persen. Sehingga saya beranggapan bahwa promosi online hanya membuang biaya besar tapi memiliki impact kecil.

Posting Komentar

  1. Lamaaaa bgt gak mampir neh kemari :)


    Blognas 2012 nanti di Makasar kan, semoga kita anak2 blogger Kalsel bisa ke Makasar Taun ini :)

    BalasHapus
  2. lantas badanya apa makasar dan ujungpandang itu??
    Setahu ane kode penerbangan untuk kota makasar adalah UPG

    BalasHapus
  3. Daeng Faiz, jadi apa bedanya?

    BalasHapus

emo-but-icon

RECENT

POPULAR

COMMENT

INFO

RANDOM POST

item