Bedanya Makassar sama Ujung Pandang Apa?

http://www.daengfaiz.com/2012/04/bedanya-makassar-sama-ujung-pandang-apa.html
"Bedanya Makassar sama Ujung Pandang Apa?"
Lucu, miris, dan marah. Setidaknya tiga kata ini mewakili apa yang saya rasakan ketika mendengar pertanyaan itu terlontar dari salah seorang peserta kompetisi akuntansi tingkat nasional yang digelar di kota Bandung.
Tepatnya februari silam, saya dan kedua rekan saya berangkat ke kota kembang untuk mewakili kampus kami di ajang National Acoounting Week 2012 yang di laksanakan di Universitas Padjajaran, Bandung. Kala itu, kami adalah satu-satunya tim yang berasal dari Indonesia bagian timur, sekaligus merangkap sebagai peserta yang datang paling jauh.
Di sela-sela acara lomba, panitia mempersilahkan satu persatu peserta dari berbagai daerah untuk memperkenalkan daerahnya masing-masing di atas podium. Saya pun ditunjuk untuk memperkenalkan Makassar di hadapan ratusan mahasiswa dari berbagai daerah.
Saya pun membuka perkenalan dengan memancing audiance dengan pertanyaan-pertanyaan simpel yang sekiranya mengundang rasa penasaran.
"Ada yang pernah ke Makassar, nggak?"
Tidak ada satu pun peserta yang menjawab. Entah karena malu, atau memang belum ada satu pun di antara mereka yang pernah ke Makassar. Dan akhirnya saya pun memutuskan untuk melontarkan pertanyaan berikutnya.
"Ada yang punya pertanyaan atau opini nggak tentang Makassar?"
Dan ternyata pertanyaan ini berhasil membuka pembicaraan, tiba-tiba salah seorang peserta asal kota Palembang mengacungkan jarinya seraya mengajukan pertanyaan.
"Sebenarnya, Bedanya Makassar sama Ujung Pandang itu Apa?"
Pertanyaan ini tiba-tiba memecah keheningan. Semua orang dalam ruangan sibuk berdiskusi dengan rekan sekitarnya seolah-olah ini adalah gosip hangat yang telah lama ramai diperbincangkan. Untuk menepis keributan yang terjadi, saya pun melempar pertanyaan ke audiance.
"Ada yang tau nggak, bedanya Makassar sama Ujung Pandang?"
Tiba-tiba ruangan kembali hening, mungkin ini kebiasaan buruk orang Indonesia, berani berkomentar secara keroyokan. Namun, setelah saya pancing akhirnya ada salah seorang peserta asal Jakarta yang berani menjawab.
"Setau saya, Makassar itu ibukota Sulawesi Selatan, kalo Ujung Pandang itu salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan"
Entah jawaban itu salah atau benar, tapi mau tak mau saya pun harus memberikan penjelasan panjang lebar tentang persamaan Makassar dan Ujung Pandang seraya melanjutkan acara perkenalan potensi wisata di Sulawesi Selatan secara umum.
Setelah suasana memanas, banyak peserta yang tertarik dan terus-menerus bertanya seputar Sulawesi Selatan. Mulai dari makanan khas, tarian adat, tempat wisata, hingga ada yang bertanya seputar pesta pemakaman adat di Toraja. Saya pun menjawab semua pertanyaan dengan penuh keterbatasan.
Saya terpaksa harus aktif memberikan penjelasan seputar Sulawesi Selatan, mungkin karena potensi wisata Sulawesi Selatan jarang terekspos media sehingga masih menjadi tabu bagi orang-orang Indonesia. Namun, menariknya adalah mereka banyak tahu seputar Trans Studio Makassar. Padahal saya pribadi baru sekali mengunjungi tempat wisata bermain tersebut sehingga saya tidak tahu banyak mengenai tempat itu.
Dan dari pengalaman ini saya berpendapat bahwa pentingnya publikasi wisata Sulawesi Selatan, terutama melalui media televisi. Sebab, televisi adalah media yang bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari kota hingga desa dan menjangkau hingga ke pelosok negeri.
Terbukti Trans Studio yang baru berdiri beberapa tahun silam di Makassar, nyatanya lebih tenas dibandingkan pantai losari yang sudah ada sejak dulu. Saya pun yakin suatu saat potensi wisata Makassar bisa sangat terkenal jika diiklankan di Televisi. Teknik promosi ini saya rasa paling efektif mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.
Kenapa tidak promosi Online?
Promosi online sering kali dianggap efektif mengingat jumlah penggun internet (netizen) di Indonesia tiap tahun terus mengalami peningkatan yang dahsyat. Padahal sebenarnya netizen yang menggunakan internet untuk mencari referensi tempat wisata itu hanya sekian persen. Sehingga saya beranggapan bahwa promosi online hanya membuang biaya besar tapi memiliki impact kecil.

Lamaaaa bgt gak mampir neh kemari :)
BalasHapusBlognas 2012 nanti di Makasar kan, semoga kita anak2 blogger Kalsel bisa ke Makasar Taun ini :)
Maaf Sebelumnnya Salam Kenal
BalasHapusAne menawarkan sebuah inovasi baru tentang
cara membuat tepung mocaf tanpa enzim
Pasti agan udah tahu ttg mocaf ,Atau malah Tanya mocaf apaan sih?
Mocaf kepanjangan dari modified cassava flour alias modifikasi tepung singkong
Sebagaimana kita tahu tepung singkong yang kita kenal selama ini dengan sebutan gaplek (jawa) rasanya tidak enak kalo diolah dengan cara biasa seperti jadi tiwul banyak yang gak suka kan? Kecuali yang diolah dengan resep dan bumbu kusus baru tiwul rasanya enak
Mocaf adalah tehnik dimana merubah singkong menjadi tepung dimana tepungnya menyerupai tepung terigu dengan kata lain aroma dan rasa singkong sudah tidak terasa lagi bahkan bisa di bilang terigu 100%
Nah Buat agan yang sedang mencari peluang bisnis baru ini sangat cocok untuk di kembangkan karena potensi keuntunganya sangat menjanjikan dan peluang terbuka lebar karena baru sedikit yang tahu tentang mocaf ini
Kalo Agan mau coba praktek ane beri sedikit gambaran
• Harga singkong Rp 800
• kalo pas musim bisa Cuma Rp 400 per kg
Sementara untuk membuat tepung mocaf 1 kg di butuhkan 3 kg singkong
jadi Rp 800 x 3 = Rp 2.400 ni Modal Per Kilo
Sementara Harga jual mocaf di pasaran bandung sekarang Rp 7.500- Rp 8.000 dan pasti akan terus naik gak bakalan turun.
Jadi Harga jual Rp 7.500 Dikurangi modal Rp 2.400 = Rp 5.100 ini Keuntungan per kg bahkan lebih sementara biaya yang di butuhkan
Hanya bahan baku singkong dan air Saja
Dan prosesnya bisa di kerjakan manual
Agan tidak perlu beli enzim atau bahan lainnya
apabila agan punya modal lebih bisa aja beli mesin buat mempercepat produksi dan menghemat waktu
Coba bayangkan jika agan bisa produksi 10 ton per bulan
Kita hitung :
Keuntungannya Anggaplah Rp 5000/kg x(10 ton=10000kg) = Rp 50.000.000
Di kurangi
Biaya biaya lainya Seperti Bayar Air dan tenaga saya rasa masih bisa bersih Rp 25.000.000,. bahkan bisa lebih
Itu baru 10 ton alias skala kecil coba kalau nanti agan bisa buat skala pabrik yang bisa produksi 50-100 ton perbulan
wow,… kebayangkan bisa beli apa nanti
hubungi 081649112541 tuk lebih jelasnya
Ini bisnis nyata gan dan peluangnya luas sekali karena semua jenis usaha yang berbasis tepung bisa di suplay dengan mocaf atau agan bisa tanya tanya dulu berapa harga mocaf di tempat agan dan berapa harga bahan baku singkng di tempat agan kemudian di hitung pasti ada untungnya gan.
Ok gan gak perlu panjang lebar jika agan ingin tahu lebih lanjut silahkan langsung ke TKP aja
Nih linknya silahkan di pelajari
http://www.resepsingkong.com
atau hubungi saya di 081649112541
lantas badanya apa makasar dan ujungpandang itu??
BalasHapusSetahu ane kode penerbangan untuk kota makasar adalah UPG
Daeng Faiz, jadi apa bedanya?
BalasHapusHi, mohon ijin berbagi informasi ya… Yuk ikutan #ZockoUnlocked Blogging Competition berhadiah iPhone 5S atau iPad Mini! Untuk info lengkap silakan kunjungi http://weare.zocko.com ya dan jangan lupa sign up di http://www.zocko.com terlebih dahulu! Kami tunggu ☺
BalasHapus