Terima Kasih Kampus Tiga Huruf dan Angka 24



Banyak hal yang saya pelajari menjelang perubahan angka di Usia saya.

Saya harus Belajar lebih GIAT dan SERIUS
Waktu menunjukkan pukul 08.00 waktu setempat, saya dan teman satu flat saya berangkat ke kampus dengan terburu-buru karena takut terlambat. Tak ada yang spesial pagi itu, hanya sedikit lebih dingin dari hari-hari sebelumnya. Setiba di kampus, kami pun mendapat bangku di barisan paling terakhir karena kami datang terlambat. Sekedar info, German adalah negara yang sangat tepat waktu. Tak ada yang meleset sedikit pun.

Setelah mengatur nafas yang sedikit ngos-ngosan. Dosen pun menghampiri kami. Awalnya saya kaget, soalnya tidak biasanya dosen menghampiri mahasiswa yang terlambat. Ternyata, beliau hendak membagikan hasil ujian MID semester kami. Dan hasilnya semester ini yang membuat hari-hari ku berubah. Saya mendapat nilai 3,3 (skala 1-5, dengan nilai terbaik adalah 1), dengan kata lain dapat nilai C. Ini tamparan keras bagi saya, dan dari detik itu saya belajar 3 kali lipat dari porsi biasanya.

Dari sini, saya sadar bahwa saya sedang kuliah di luar negeri, di sebuah negara yang standar pendidikannya entah beberapa kali lipat lebih tinggi dari Indonesia. Saya sedang bersaing dengan orang-orang terbaik dan terpilih dari beberapa negara. Dan saya tidak sedang membawa nama saya pribadi, saya mewakili nama Indonesia. Betapa malunya, jikalau saya gagal di ujian final nanti.

Saya mesti belajar dengan giat, bukan hanya karena harus lulus ujian, tapi juga sebagai rasa syukur saya karena punya kesempatan belajar di luar negeri. Mungkin susah, tapi there is no way for going back. Saya sudah terlanjur di sini, dan pilihannya memang cuma satu "LULUS".

Terima kasih Kampus Tiga Huruf! 
Postingan blog saya yang sempat kontroversial di media sosial terkait kampus tiga huruf di Makassar, juga mengajarkan saya banyak hal. 
  1. Saya jadi tahu kelemahan-kelemahan saya dalam menulis. Banyak yang kritik gaya menulis saya, perspektif saya, dan juga referensi saya dalam menulis.
  2. Saya jadi tahu rasanya dibully puluhan orang. Ini adalah pengalaman besar. Mungkin ini juga yang nantinya menjadikan saya jauh lebih kuat. 
  3. Saya juga jadi tahu kalo template blog yang saya gunakan bertahun-tahun ternyata mengandung keyword porno. Saya tidak pernah sadar akan hal itu, jikalau saya tidak menulis tenatang kampus tiga huruf.
  4. Dan yang paling saya syukuri, saya sadar bahwa blog saya yang selama ini saya anggap hanya konsumsi pribadi, ternyata dibaca oleh public. Saya tidak menyangka jumlah pengunjungnya sekarang bisa stabil.
Dan karena itu semua, saya mau mengucapkan banyak teri kasih buat semua komentar yang masuk. Sekali lagi, saya minta maaf kalau postingan tersebut ternyata menyakiti hati beberapa kalangan. Jujur, saya tidak bermaksud untuk itu. Tujuan dari tulisan itu adalah mengajak mahasiswa makassar untuk memperbaiki "nama" yang sudah sangat semrawut di media.

Angka 24 !
Menginjak usia 24 tahun, saya kembali dihadapkan pada cermin besar. 10 tahun yang lalu saya pernah bercita-cita jadi vokalis atau drummer band, lima tahun terakhir saya terobsesi jadi penulis buku, dan apa yang ada di hadapan saya saat ini, saya sedang kuliah dan setelah lulus nanti akan menjadi dosen. Bukan berarti saya mengubur cita-cita saya, obsesi ini akan selalu ada, atau mungkin akan ku wariskan ke anak-anak ku nanti.

Flashback dari tahun 2013, tahun lalu saya masih di Indonesia. Masih sibuk mengejar gelar sarjana, yang akhirnya aku dapatkan di akhir tahun tersebut. Dan saat ini, saya berada di negeri yang jauh, negeri yang belum pernah terpikirkan tahun lalu. Sungguh, apa yang akan terjadi tahun depan adalah rahasia Tuhan. Sebagai manusia, kita hanya bisa meminta yang terbaik.

Happy Birthday!
Ketika teman-teman saya di tempat lain merayakan ulang tahunnya, mereka mendapat hadiah dan birthday cake dari teman sesama asal Indonesia. Unfortunately, di sini, saya sendirian. Saya tidak berharap banyak akan dapat ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman saya di sini. Terlebih, saya tidak memasang birthday date di sosial media, jadi prediksi saya kala itu, tidak akan ada yang tahu ulang tahun saya, apalagi selebrasi. 


Ternyata dugaan ku salah. Karena banyak teman-teman saya asal indonesia yang memberikan ucapan ulang tahun di facebook, salah satu teman saya yang berdarah Jerman, tiba-tiba memberi ucapan selamat ulang tahun via message facebook. Dan malamnya saya dapat banyak kado kecil dari teman-teman saya. 

Jujur saya kaget, saya tipikal orang yang pendiam ketika di kelas, selain karena bahasa inggris saya pas-pasan, saya juga masih mempelajari karakter masing-masing. Dan keesokan harinya, saya dibuatkan acara makan malam spesial. Dan hari itu saya belajar, "tidak perlu jadi orang terkenal, cukup jadi orang baik, love is everywhere". 


Satu lagi yang berkesan di hari ulang tahun saya kali ini, saya dapat ucapan selamat ulang tahun dari orang paling spesial di hidup saya, yah, ibu saya. Kenapa spesial? di keluarga kami, kami tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun sama sekali, kalo pun ada perayaan, paling bikin acara makan-makan (syukuran). Mungkin seperti ungkapan "I love you, Mom", kami tidak pernah mengucapnya dengan verbal, meskipun kami saling mencintai. Mungkin karena dianggap sesuatu yang tidak biasa. Senangnya, tahun ini, saya dapat ucapan itu. Rasanya bahagia sekali.

Related

personal 4057033704813754714

Posting Komentar

  1. Kalimat terakhir di paragraf terakhir pada sub judul "Saya harus Belajar lebih GIAT dan SERIUS", mengingatkan saya dengan sebuah lagu yang sering Daeng Faiz nyanyikan bersama Geni di kelas Goethe Institute Jakarta. Dan dari lagu dengan judul "Sepatu" tersebut saya jadi ingat dengan kedondong.

    Mit freundlichen Grüßen,
    Penggemar www.daeingfaiz.com


    NB: Maaf saya ga ada pilihan lain selain Anonymous agar bisa kasih komentar di postingan ini

    BalasHapus

emo-but-icon

RECENT

POPULAR

COMMENT

INFO

RANDOM POST

item