Kampus "tiga huruf" di Makassar
https://www.daengfaiz.com/2014/11/kampus-tiga-huruf-di-makassar-anarki-miskin-prestasi.html
Meskipun saya jauh dari Makassar, saya tetap aktif memantau apa yang terjadi di sana. Yah tentu saja melalui media online, baik itu nasional, internasional, maupun media-media online lokal di Makassar. Saking up-to-date nya, pernah teman saya di Makassar berceletuk, "kamu kok lebih tahu kondisi di sini (di Indonesia)?".
daenggassing.com |
Apa yang terjadi di Makassar hari ini?
Berita yang luar biasa tapi sudah menjadi biasa, apalagi kalau bukan demo mahasiswa. Kota Makassar begitu erat dengan ini. Saya sampai bosan, ketika berkunjung ke kota lain di Indonesia, pasti selalu disuguhi pertanyaan tentang ini. Kenapa Mahasiswa Makassar suka demo? . Selalu, dan selalu saya hanya bisa mengatakan, "apa yang kalian lihat di Media, itu cuma sebagian kecil. Makassar itu kota yang nyaman". Jawaban diplomatis ini yang kadang membuat saya merasa berdosa.
Kampus "Tiga Huruf"
Saya pribadi heran, kenapa yang sering melakukan demo hanya kampus itu-itu saja, yah kampus "tiga huruf". Dan jenis demo-nya juga kurang kreatif, begitu-begitu saja. Orasi bermodalkan ToA masjid kampus, bakar ban bekas dari bengkel, tutup jalan, syukur-syukur kalau punya spanduk. (Maaf saya harus bilang kampus "tiga huruf", demi menjaga nama baik kampus tersebut).
Entah, kampus tiga huruf ini masih layak dibilang kampus atau tidak. Mahasiswa-nya sering melakukan demo, seperti ada agenda sepanjang tahun yang sudah dirancang dengan baik dari tahun sebelumnya. Hari buruh, hari sumpah pemuda, terlebih kalo hari memperingati hari kenaikan harga BBM, siap-siaplah bermacet-macetan selama sebulan.
Parahnya mereka merusak fasilitas umum termaksud gedung kampus sendiri. Kaca-kaca jendela dipecah, motor dirobohkan, kursi-kursi dipatahkan, bahkan pernah sekali kejadian, ruang kampus dibakar. Apa mereka tidak sadar, bahwa fasilitas itu dibangun pakai uang mahasiswa juga?
Ironinya, kampus tiga huruf ini juga disubsidi oleh pemerintah, dan otomatis menggunakan hasil pungutan pajak.
Hal lain yang saya herankan adalah dengan subsidi pemerintah yang tidak sedikit jumlahnya, kenapa kualitas mahasiswa tidak begitu cemerlang. Saya sudah mencoba mencari-cari prestasi yang pernah diraih kampus tiga huruf ini, begitu sedikit. Silahkan cari di google.
Pengalaman Lomba di Kampus "Tiga Huruf".
Pernah suatu hari saya mengikuti Lomba Debat pada tahun 2013 di kampus tiga huruf itu. Saya sempat minder melihat peserta-peserta lain, salah satunya peserta perwakilan kampus tiga huruf ini. Ternyata peserta dari kampus tiga huruf tidak sehebat ekspektasiku. Terbukti, tidak ada timnya yang lolos sampai babak final. Padahal, awalnya saya sangat was-was, mengingat jurinya semua berasal dari pihak intern kampus tiga huruf itu.
Tidak semua anarki
Saya punya beberapa teman yang kuliah di kampus tiga huruf itu, dan mereka rata-rata baik-baik. Dalam artian, hidup mereka sebagai mahasiswa normal-normal saja. Kuliah pagi-pagi, pulang sore hari, dan kerja tugas di malam hari. Mereka tidak ikut demo-demo, dan lebih domian di kegiatan akademik. Saya pun yakin, banyak mahasiswa yang punya potensi luar biasa di sana, cuma karena mereka tidak mendapatkan lingkungan yang baik dan mendukung sehingga harus menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja.
Kuliah yang benar, dan jadilah Pemimpin sesungguhnya
Entah. Dulu saya memang tidak begitu aktif di organisasi dalam kampus. Alasannya simple, saya tidak suka beradu argumen, retorika idealis, atau sejenisnya. Saya malah aktif di organisasi luar kampus yang langsung turun ke lapangan. Maaf buat teman-teman yang berkecipung di organisasi kampus, ini perspektive sempit saya.
Buat saya, kalo mau menjadi mahasiswa yang sesungguhnya, belajarlah dengan baik, kelak kita bisa jadi pemimpin. Kita punya kuasa, menjadikan negeri ini lebih baik. Jangan berpikir seperti mahasiswa di zaman Pak Soeharto. Ketahuilah zaman sudah berubah. Saya pun heran, kenapa era Soeharto menjadi kiblat pemikiran mahasiswa-mahasiswa di Makassar.
Entah. Dulu saya memang tidak begitu aktif di organisasi dalam kampus. Alasannya simple, saya tidak suka beradu argumen, retorika idealis, atau sejenisnya. Saya malah aktif di organisasi luar kampus yang langsung turun ke lapangan. Maaf buat teman-teman yang berkecipung di organisasi kampus, ini perspektive sempit saya.
Buat saya, kalo mau menjadi mahasiswa yang sesungguhnya, belajarlah dengan baik, kelak kita bisa jadi pemimpin. Kita punya kuasa, menjadikan negeri ini lebih baik. Jangan berpikir seperti mahasiswa di zaman Pak Soeharto. Ketahuilah zaman sudah berubah. Saya pun heran, kenapa era Soeharto menjadi kiblat pemikiran mahasiswa-mahasiswa di Makassar.
Halo Daeng Faiz terima kasih dengan tulisannya
BalasHapustapi sekedar info, silahkan cek google dan masukkan keyword " OrangeFest UNM " silahkan melihat dan menilai.
Salah satu prestasi kami dari sekian banyak prestasi yang enggan dijadikan berita oleh media nasional karena bagi mereka berita kerusuhan jauh lebih menaikkan rating.
Jadi, kami miskin prestasi? saya rasa tidak :)
daeng faiz coba BELAJAR lagi menulis dari link ini, supaya blog mu nd keliatan sekelas pkspiyungan.com
BalasHapushttp://zerozaidan.tumblr.com/
Setuju bang Faiz.............
BalasHapusterlalu frontal postingan kakak. itu sama saja menjatuhkan nama Makassar dengan postingan negatif
BalasHapusPostingan yang masuk akal, toh yg daengfaiz sampaikan kan benar adanya.. Saya yg dari kampus lain terkadang di sama-samakan dgn kampus pembuat onar... Mahasiswa Makassar skrg dicap buruk.. karena kampus anarkis.. Satu berbuat, yang lain kena.
BalasHapusbahahaha. nice blog bro. biarin yang comment ga nerimo ya mmg dari kampus 3 hurup itu. bahahaha kebakaran jenggot ni yeee. TI GA HU RUP. bakar!!! bakar!!! bakarrr!!! ;D
BalasHapusdon't judge the book by its cover. coba buka websitenya, lihat kolom prestasi. yang ada di situ hanya sebagian kecil.
BalasHapusbang, pemikirannya coba lebih terbuka lagi. Saya bukan mahasiswa tiga huruf tapi merasa sedih melihat blog ini. Anda sebagai penduduk makassar terlihat bangga jadi orang yang justru menyebar informasi yang hanya anda dapatkan bermodalkan browsing, googling. Pernah kuliah? referensi anda tidak bakal diterima kalo sumbernya dari media yang menjual informasi.
BalasHapusKurang aktif di organisasi membuat anda memiliki pandangan yang tersentralisasi pada kepentingan anda sendiri. Anda bukan kaum inti, penentu keputusan, hanya kaum pengikut yang punya banyak teori tapi tidak berani mengaplikasikannya.
saya sangat sepakat dengan komentar Anonim di atas.
BalasHapusTerima kasih atas penilaian anda :)
BalasHapusNamun sebaiknya jika ingin menilai, jangan hanya melihat dari satu sisi saja :) ada banya sisi yang harus nilai.
Judulnya tulisan anda memang menarik namun saya pikir kurang berbobot karena tak sesuai dengan realita yang ada ;)
banyak kok kegiatan kampus kami yg membanggakan dan bertaraf nasional dibanding sekedar untuk demonstrasi anarkis....klau mw keluarkan pendapat mohon di saring dulu mas...
BalasHapusIntinya ini blog profokasi...tulisan yg tdk bermutu.!! Penilaian yg sangat tidak objektif.!! Langsung aja tulis UNM tdk usah pake inisial untuk menarik penasaran pembaca...tuh banyak kmpus yg lebih bobroknya.!! Tp tdk disinggung tuh..sy yakin ada maksud tuk mejelekkan kmpus UNM...sy sebagai Alumni mengatakan buat blog ini "blog anjink".!!!!!
BalasHapusoh daeng gassing... knp iri dgn kami? apa kamu iri krn kami lbh berani menyuarakan suara kami ketimbang kamu yg hanya berceloteh di dunia maya..saya tidak ragu untuk menebak kamu ini banci kyak blog kamu...
BalasHapushalo daengganjink! yang sok pintar sok cerdas dan SOK TAU! yang katanya pernah berproses di organ eksternal, tapi kerjanya menghujat, menghina, eh tau nda', kalau sikap anda yang seperti ini membuat anda terlihat lebih rendah dari sampah!, kasihan. SOKTAU dengan kondisi di makassar seperti apa, eh lupa, justru anda kali yang hanya bermodalkan googling dan internet, itu terbukti dari foto di atas, kampus 3huruf katanya hahahha... dasar GOBLOK!
BalasHapusItu pendapat anda, dan pendapatku penulis tidak kenal betul kampus"tiga huruf" yang dimaksud. Ibaratnya anda hanya tau nama tapi belum liat orangnya.
BalasHapusLain kali datang dong temui orangnya biar tau lebih jelas... Hehehhe
Hahaha.. tulisan yg tidak layak dikomentari.. sangat subjektif, miskin informasi, dan kacangan..
BalasHapusnah itu, berarti anda setuju donk, kalau si penulis SOK TAU! pingin nulis kok tapi bahannya SOK TAU! LUCU toh.. hahaha
BalasHapusyang ada bukan penulis, tapi pendusta.
Tolong sebarkan tulisan ini.!! Sapa tau dengGassing bisa terkenal di makssar..! Biar nanti klo terkenal org dibalik blog ini bisa ketahuan..klo ketahuan gampang carinya..nanti qt giring ke kampus UNM..tuk cobain keanarkisannya UNM seperti tulisannya..!! Tulisan di blog ini sudah fitnah.!!
BalasHapusAnda salah besar, tolong informasi nya cari dulu, saya salah satu alumni UNM, saya pernah mewakili UNm di tingkat nasional maupun internasional. Penulis yg baik adalah penulis yg informasinya valid. Mungkin anda masih oerku banyak belajar lagi.
BalasHapushttp://halaman-satu1.blogspot.com/2014/11/surat-terbuka-untuk-mahasiswa-makassar_9.html?m=1 tolong yang post ini dibaca .smoga kalian pelacur birokrasi yang mnjadi insyaf dan bisa keluar dari lingkaran nyaman kalian.
BalasHapusaduh daeng gassing sotta', blog ampas..
BalasHapusklo mauki tulis sesuatu yg bisa dibaca publik informasinya harus jelas jgn pandang 1 sisi saja..
ahh dasar batu tawas bencong karebosi hhaha
salam nanaciwa pak ichsan hatib :v
BalasHapusBalasan untuk semua Komentar, klik disini
BalasHapussudah tidak perlu membela diri, mahasiswa makasar memang sudah terkenal sampah ... bisanya cuma bikin anarkis... mungkin dikira mereka hebat. ternyata cuma bikin malu
BalasHapuswow
BalasHapuslucu, ada beberapa orang yang berkomentar dengan menyebut nama kampusnya sendiri. Jujur saya baru baca postingan ini, tetapi si penulis tidak menyebut nama kampus yang dia maksud demi tidak menyinggung kampus tersebut. tetapi malah yang berkomentar menyiratkan sendiri nama kampusnya. itu salah siapa? malah yang berkomentar dengan menyebut nama kampus mereka yang seolah olah menunjukkan kalau yang dimaksud itu nama kampus mereka. padahal dalam blok ini awalnya tidak tertulis nama kampus, cuma di tulis "Kampus Tiga Huruf".
BalasHapusdi postingan anda disebutkan kalau apa yang diberitakan di media nasional selama ini terlalu mengglobalkan makasar, namun saya rasa asumsi tulisan anda menyiratkan bahwa anda juga mengglobalkan kampus 3 huruf tersebut, :)
BalasHapusmari sama2 belajar untuk melihat sesuatu dari sisi yang baik, :D
Ada UMI, UIT, UIN, UNM nama2 kampus tiga huruf di Makassar. Penulis tidak jelas menggambarkan kampus yang mana. Salah2nya tulisanta. Perjelas dan tambah referensinya. Ckckck ngaku aktivis tapi pengamatannya parsial
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBeginilah pendapatnya org yg kerjanya cuma nonton tipi, asumsi yg berdasarkan pemberitaan media, ngaku pelajar tp ngak tau siapa yg menang OSN. Judging a person does not define who the are, it defines who you are. Poor u man, ckckckckck.
BalasHapusHahahahahaha...nda lulus kapang dulu tes masuknya kampus tiga huruf, makanya sakit hati kowdonk ee. Sabbara'ki diiii...
BalasHapusjangan terlalu sombong dan meremehkan orang...sehebat apa dan seberapa banyak prestasimu kh???Untuk lebih jelas ttng prestasi silahkan datang jalan2 sejenak kekampus yg kamu maksud dari tulisanmu....
BalasHapusOrang bodoh yg berlagak pintar dan kritis. Sampah.
BalasHapushttps://www.facebook.com/vaizious
BalasHapusMungkin ini yang teman-teman cari
Jangan sok pintar kamu faiz, tau diri dong Kmu itu dulunya bagaimana?, bru tau dikit aja udah merasa hebat. Hati- hati klo nulis bro apalagi Sebut kampus "tiga huruf".
BalasHapusTulisan apa ini, kaya' anak SD ( Sekolah Dasar) yg buat. Merasa Pintar Tpi miskin Etika.
BalasHapusAnak ingusan #faiz
BalasHapusMengundang Dunia Persilatan
BalasHapusfaiz tai lasonu
BalasHapusNih orang Anak Manusia Purba Kali yah.....????, nulis nga pake otak
BalasHapuswoee....faiz kemaeko.....kabbulammma'?.
BalasHapusEmang lhu udah kaya prestasi yah....????, dasar orang Sombong, bru bisa sedikit aja udah kaya' Sempurna sekali.
BalasHapuskalau memang tidak setuju dengan postingan diatas silahkan dibalas dengan kata-kata umpatan kotor #uppps maksud saya dengan artikel yang isinya mengenai kekayaan prestasi yang dimiliki "kampus tiga huruf"....
BalasHapussaya yakini hanya ada 2 modus dari daeng faiz ini:
BalasHapus1. pura-pura pintar
2. bego beneran...
ini nomor hpnya faiz 085255238825
BalasHapuskatanya bede faiz:
BalasHapus"walaupun saya jauh dari makassar saya tetap memantau yang terjadi disana"
woi makanya sekali-kali pergi'ki dikampus 3 huruf langsung baru nuperkenalkan namanu disitu supaya banyak temannu pintar, langsung banyak yang sayang'ko itu, coba'mi...
dari komentar2 di atas, ketahuan, mana yang betul-betul lulusan kampus berkualitas, mana yang tidak.
BalasHapusYang pakai bahasa kasar, emosian, rata-rata tidak berani pake akun asli. (anonim)
Saya suka dengan gaya menulis Daengfaiz, blak-blakan.
Maumi di apa....
Oi, anda ini dapat data dari mana? kalau tidak tau kejadian yang sebenarnya, jangan sok tau menulis tulisan kontroversional.
BalasHapusMaaf, di kantor saya juga kalau mahasiswa yang berasal dari Makassar itu selalu dikesampingkan. Kebetulan saya pernah jadi HRD di salah satu perusahaan besar Jakarta. tiap ada Mahasiswa yang izasahnya dari Makassar selalu dipisahkan.
BalasHapusini komentar sy atas tulisan anda
BalasHapushttps://www.facebook.com/notes/nuku-dipa/membacalah-sebelum-beropini-respon-untuk-daeng-faiz/1501559710118177?pnref=story
Setuju dengan tulisan Nuku Dipa "Membacalah sebelum beropini (respon untuk daeng faiz)", sekarang jelas yg mana tulisan berkualitas, yg mana tulisan yaaa gitu deh. Ibarat artis, yg satunya Anggun C. Sasmi, yg satunya D*pe.
BalasHapushttps://www.facebook.com/notes/nuku-dipa/membacalah-sebelum-beropini-respon-untuk-daeng-faiz/1501559710118177?pnref=story
Sergap lalu bakar, jadikan pengganti ban bekas di jalanan pada saat aksi selanjutnya. anak sperti ini perlu pembuktian agar tak terhipnotis dalam imajinasinya yang sok tau. Anak ini sepertinya gagal dalam pengkaderan sehingga lahir sebagai sosok provokator ingusan...
BalasHapusFaizzzzzzz,,,,, Demi Tuhannn, Demii Tuhannnn,,, Saya tunggu kau pulang dari back packer atau skalian tidak usah pulang. Jangan coba2 injak Makassar lagi, Anak kutu buku yang tidak pernah merasakan panasnya berjuang di jalanan. Kutayangko di panynyingkulu Faiz. By Karaenna Banta-bantaeng
BalasHapusmikir pakek dengkul please
BalasHapusini krtik, tdk usah panas dingin....
BalasHapusmemang sy liat gerakan mhsiswa itu-itu saja. bakar ban, sandera truk org, tutup jalan. dan ujungnya selalu bentrok. sy paha gerkan itu adalah cara terbaik langsung di dengar pemerintah. tpi apa selalu mau bgitu. klo bgitu anda tidak kreatif dong. ada yg bilg perang sja memerlukan korban. skrg anda ada diposisi supir truk yg disandera. relakah anda diperlukan bgtu? anda sbgai pengguna jalan relakah anda terjebak macet berjam2? apalgi ada yg sakit yg sedang naik ambulan. lalu kenapa selalu merusak fasilitas umum? APA.ANDA PIKIR INI bandung lautan api???? jadi jadikan ini kritik jgn lngsung esmosi,
BalasHapusha,ha,ha,,,
BalasHapusdaeng faiz ini tdk menanggapi tulisan saya. setelah sempat menerima pertemanan saya, dia kemudian menghapusnya lagi. anda hanya berani mengkritik tapi kabur saat dikritik balik. makanya, kalau tdk siap didebat, nda usah sok menkritik!
Tabe.
BalasHapusMenurut saya, opininya Daeng terlalu subjektif. Referensinya pun kurang. Daeng terlalu melihat dari sisi negatifnya saja, dan mengabaikan sisi positif 'Kampus Tiga Huruf'.