Film BOMBE' dari Makassar
https://www.daengfaiz.com/2014/10/film-bombe-dari-makassar.html
Film Bombe' |
Makassar, sebuah kota yang identik dengan kekerasan, demo mahasiswa dan perang antar kelompok. Kota Angingmammiri ini memang tidak pernah lepas dari citra buruk itu.
Gambaran buruk inilah yang kemudian menginspirasi sutradara, Syahrir Arsyad Dini alias Rere Art2tonic untuk kemudian membesut film berjudul BOMBE' ke layar bioskop Indonesia. Film yang digarap bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar ini menceritakan tentang kisah perjuangan 6 anak Sekolah Dasar di sebuah kota mati. Kota Makassar yang padat pun disulap menjadi kota mati yang ditinggal penduduknya.
Keenam anak ini pun harus saling bahu membahu. Mencari teman-teman yang terpisah serta kabar orang tua mereka. Di tengah pencarian itu, kaki Kayla terluka parah hingga membuat gadis kecil itu demam tinggi dan tak sadarkan diri. Di sisi lain, Yudi tenggelam di Pantai Losari. Di tempat itu, Zaki tidak bisa berbuat banyak karena tidak bisa berenang.
Cerita Film ini memang sarat akan pesan perdamaian. Film ini diawali dengan adegan dua gank anak sekolah dasar yang saling bermusuhan. Hampir setiap hari mereka berkelahi. Ada saja yang memicu pertengkaran mereka. Adegan ini pun menyadarkan kita jika bibit permusuhan sebenarnya telah ada sejak kita kecil.
Sadar atau tidak, demo dan tawuran yang sering terjadi dan diekspos media, membuat anak kecil terdoktrin untuk melakukan hal yang sama. BOMBE' sendiri diambil dari bahasa Makassar yang artinya permusuhan.
Hal menarik lainnya, film ini menggunakan dialek khas Makassar. Alhasil, film yang berdurasi 100 menit ini akan diputar di seluruh bioskop Indonesia menggunakan subtitle. Film yang akan rilis tanggal 6 November 2014 mendatang ini, juga menggambarkan keindahan sudut-sudut kota Makassar sebagai kota metropolitan di Indonesia Timur, seperti Pantai Losari, Lapangan Karebosi, dan Monumen Mandala.
Mudah-mudahan dengan ini, paradigma mahasiswa tentang Demo dapat berubah karena dapat membuat Sang Anak Terstigma pikirannya bila memperjuangkan maka dapat dilakukan dengan cara apapun terutama kekerasan, padahal sebaliknya tidak sperti itu, karena bila asal dari segala Sesuatu adalah kebaikan maka buahnya-pun adalah kebaikan, sperti halnya tindakan, bila tujuan kita adalah kebaikan, kenapa pula dilakukan dengan Kekerasan..
BalasHapuskemaren pergi ntn di mall panakukkang makassar
BalasHapusktemu ama pererannya :D
adka link untuk download filmx min
BalasHapusbaah
BalasHapus