Pendidikan Tanpa Kertas
https://www.daengfaiz.com/2011/05/pendidikan-tanpa-kertas.html
- 1 Batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk 3 orang bernapas
- Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya
- Untuk memproduksi 1 Kilogram kertas dibutuhkan 324 liter air
- Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida (CO2) sebanyak kurang lebih 2,6 ton atau sama dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan.
- Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat
- Industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di dunia
Beberapa fakta yang mencengangkan tentang industri kertas di atas seharusnya mendapat perhatian khusus oleh kita semua. Nyaris setiap hari kita bersentuhan langsung dengan kertas, mulai dari koran, tissu, sampai pada urusan pekerjaan. Utamanya lagi di dunia pendidikan. Setiap tahun, ada berton-ton kertas yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. Sudah saatnya kita berupaya meminimalkan penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu solusi yang menarik untuk dibahas adalah Pendidikan Tanpa Kertas, yakni sebuah alternatif dimana proses belajar-mengajar tidak lagi menggunakan kertas, semuanya dilakukan secara digital. Dalam pengaplikasiannya, guru menerangkan melalui layar LCD, setelah itu memberi tugas melalui e-mail, dan siswa/anak didik mengumpulkan tugas melalui balasan e-mail. Sehingga tidak terjadi penggunaan kertas sama sekali. Sebuah solusi yang menarik bukan?
Program Pendidikan Tanpa Kertas ini merupakan Cyber-Education, olehnya itu para guru dan siswa sebelumnya harus dibekali dengan pengetahuan tentang dunia IT. Mulai dari pengenalan Hardware, Software, sampai pada pengenalan Internet. Saya rasa tidak susah untuk hal itu, mengingat kemajuan teknologi di Indonesia yang semakin cepat. Internet bukan lagi hal baru di Indonesia, Nyaris di tiap sudut kota bisa kita jumpai warung internet (warnet). Pengunjungnya pun beragam, mulai dari kalangan remaja, dewasa, bahkan anak-anak.
Dengan Program Pendidikan Tanpa Kertas ini, diharapkan Indonesia bisa menghemat penggunaan kertas dan sekaligus menjadi solusi untuk global warming yang santer dibicarakan di berbagai belahan dunia. Jika program Pendidikan Tanpa Kertas ini diterapkan, kualitas pendidikan juga akan semakin maju karena didukung oleh fasilitas Internet yang bisa memberikan referensi pendidikan yang tidak terbatas.
Selain itu, dengan menerapkan program ini, pendidikan di Indonesia diharapkan bisa merata ke seluruh pelosok tanah air. Hal ini penting karena Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang masing-masing pulau terpisah oleh lautan. Sehingga sampai hari ini, pemerataan pendidikan di Indonesia belum bisa dilakukan secara maksimal. Dengan menggunakan solusi Cyber-Education, pendidikan tidak lagi terbatas oleh jarak dan waktu. [fz]
Referensi:
http://kaumbiasa.com/kertas-dan-penebangan-hutan.php
http://abisyakir.wordpress.com/2010/05/31/sekolah-untuk-%E2%80%9Corang-miskin%E2%80%9D/