Kontroversi Film "?" (tanda tanya) Karya Hanung Bramantyo
https://www.daengfaiz.com/2011/04/kontroversi-film-tanda-tanya-karya.html
Sebelumnya tolong baca Sejuta link promosi ke Insto Moist Atasi Mata Merah dulu yah...
Film yang berjudul "?" (baca: tanda tanya) memang mengundang kontroversial berbagai pihak. Film garapan sutradara kondang Hanung Bramantyo ini mengangkat cerita berlatar belakang keagamaan. Berbagai reaksi pun timbul mulai dari kalangan masyarakat biasa hingga tokoh pemuka agama.
Kemarin, sebuah buletin jum'at di Makassar mengulas film tersebut dari sudut pandang negatifnya. Dalam buletin tersebut, berbagai bentuk cercaan terhadap hanung sangat jelas dipaparkan. Antara lain :
Hanung mengajak penonton beranggapan "Murtad perkara biasa".
Di awal film, hanung sengaja membuka adegan ngawur dengan olok-olokan antara warga etnis china dan jemaah masjid. Etnis China menuduh jemaah masjid teroris, dan jemaah masjid
membalas dengan gerutu "Dasar Chino" dengan logat semarang yang kental.
Hanung menyebar paham Pluralisme
Terdapat adegan Rika mengungkapkan bahwa semua agama sama, seolah-olah agama laksana
baju yang bisa ditukar-tukar. Adegan ini dianggap secara tidak langsung memaksa penonton
untuk tidak yakin dengan agamanya, karena semua agama sama.
Secara singkat, buletin tersebut tidak melihat sedikit pun sisi positif dari film "?" ini. Hanung bahkan dituduh menyuap Lembaga Sensor Film (LSF) untuk meloloskan filmnya dari sensor.
Ironisnya 2 hari yang lalu, Hanung Bramantyo sempat bertandang ke Makassar. Beliau hendak membahas tentang film tersebut dan memberikan penjelasan tentang cerita yang diangkat film "?" ini. Sebuah koran lokal di Makassar memberitakan tentang klarifikasi Hanung terkait kontroversi film tanda tanya ini.
Hanung sebenarnya ingin mengangkat tema toleransi antar umat beragama, tanpa maksud hati mencitraburukkan satu agama tertentu. Hanung sangat prihatin dengan kondisi Indonesia. Di mana, sering terjadi konflik dan pertikaian dengan latar belakang perbedaan suku dan agama.
Sutradara film Ayat-ayat Cinta ini ingin menunjukkan perbedaan bukan suatu masalah dalam kehidupan sosial. "Tidak ada satu pun sutradara yang ingin membuat film kontroversial"ungkapnya di sela-sela talkshow.
Yah, begitulah Indonesia, sering terjadi kontroversi (perbedaan pendapat). Postingan ini bukan untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, melainkan untuk saling menghargai pendapat antara yang satu dengan yang lain. [fz]
Film yang berjudul "?" (baca: tanda tanya) memang mengundang kontroversial berbagai pihak. Film garapan sutradara kondang Hanung Bramantyo ini mengangkat cerita berlatar belakang keagamaan. Berbagai reaksi pun timbul mulai dari kalangan masyarakat biasa hingga tokoh pemuka agama.
Kemarin, sebuah buletin jum'at di Makassar mengulas film tersebut dari sudut pandang negatifnya. Dalam buletin tersebut, berbagai bentuk cercaan terhadap hanung sangat jelas dipaparkan. Antara lain :
Hanung mengajak penonton beranggapan "Murtad perkara biasa".
Hal tersebut tergambar dari adegan murtad yang diperankan oleh tokoh Rika yang semula beragama islam pindah agama menjadi pemeluk agama kristen Katolik karena kecewa terhadap suaminya. Murtad dianggap biasa dan tidak dipersoalkan.
Hanung Menebar KebencianDi awal film, hanung sengaja membuka adegan ngawur dengan olok-olokan antara warga etnis china dan jemaah masjid. Etnis China menuduh jemaah masjid teroris, dan jemaah masjid
membalas dengan gerutu "Dasar Chino" dengan logat semarang yang kental.
Hanung menyebar paham Pluralisme
Terdapat adegan Rika mengungkapkan bahwa semua agama sama, seolah-olah agama laksana
baju yang bisa ditukar-tukar. Adegan ini dianggap secara tidak langsung memaksa penonton
untuk tidak yakin dengan agamanya, karena semua agama sama.
Secara singkat, buletin tersebut tidak melihat sedikit pun sisi positif dari film "?" ini. Hanung bahkan dituduh menyuap Lembaga Sensor Film (LSF) untuk meloloskan filmnya dari sensor.
Ironisnya 2 hari yang lalu, Hanung Bramantyo sempat bertandang ke Makassar. Beliau hendak membahas tentang film tersebut dan memberikan penjelasan tentang cerita yang diangkat film "?" ini. Sebuah koran lokal di Makassar memberitakan tentang klarifikasi Hanung terkait kontroversi film tanda tanya ini.
Hanung sebenarnya ingin mengangkat tema toleransi antar umat beragama, tanpa maksud hati mencitraburukkan satu agama tertentu. Hanung sangat prihatin dengan kondisi Indonesia. Di mana, sering terjadi konflik dan pertikaian dengan latar belakang perbedaan suku dan agama.
Sutradara film Ayat-ayat Cinta ini ingin menunjukkan perbedaan bukan suatu masalah dalam kehidupan sosial. "Tidak ada satu pun sutradara yang ingin membuat film kontroversial"ungkapnya di sela-sela talkshow.
Yah, begitulah Indonesia, sering terjadi kontroversi (perbedaan pendapat). Postingan ini bukan untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, melainkan untuk saling menghargai pendapat antara yang satu dengan yang lain. [fz]
Thanks sudah berkunjung ke Blog saya..oh ya ..link nya sudah saya Backlink disini! Tukar link..silakan lihat di link sahabat
BalasHapusok. thanks yah. kunjunagn kedua, ketiga, keempat, dan keseribu ditunggu yah
BalasHapus